Wadah Daring Edukasi Bantu UMKM

Ada enam aspek dasar yang perlu dimiliki UMKM, yaitu pengetahuan dan praktik usaha, pemasaran, permodalan, strategi digital dan pemanfaatan teknologi, legalitas dan administrasi keuangan, serta jaringan.

JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran platform atau wadah edukasi digital dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Bantuan tersebut datang dari pakar ataupun praktisi yang membagikan ilmu dan pengalamannya dalam berbisnis.

Founder Biznis.id, Budi Satria Isman, mengatakan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggali teknologi dan ilmu pengetahuan baru dalam menjalankan bisnisnya dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, UMKM membutuhkan ekosistem untuk belajar dari orang-orang yang telah berpengalaman dan mempraktikkan pengetahuan yang didapat ke dalam usahanya.

”Ada enam aspek dasar yang perlu dimiliki UMKM, yaitu pengetahuan dan praktik usaha, pemasaran, permodalan, strategi digital dan pemanfaatan teknologi, legalitas dan administrasi keuangan, serta jaringan,” ujarnya dalam telekonferensi pers di Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Dalam laman Biznis.id, kelas yang ditawarkan saat ini adalah Smart Business Map 7.0, Value Creation for Building a Sustained Profitable Business, Managing Working Capital in Crisis Situation, Cash Flow Management, Fundamentals Coaching Skills, dan SMART Interview. Biznis.id juga kerap mengadakan siaran langsung di akun Instagram untuk membahas pertanyaan seputar bisnis.

Budi menargetkan Biznis.id dapat menjangkau 1 juta wirausaha mikro sehingga dapat meningkatkan skala usahanya menjadi tingkat kecil. Skala usaha mikro biasanya mencakup 1-2 tenaga kerja, sedangkan usaha kecil 5-7 tenaga kerja.

”Jika 1 juta usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil, nilai kontribusinya pada pertumbuhan domestik bruto Indonesia berkisar Rp 137 triliun,” ujarnya.

Untuk memastikan materi dapat diterima dan dipraktikkan oleh peserta, Biznis.id turut menyediakan panduan dan buku kerja hingga menggunakan metode kuis. Untuk memperdalam interaksi antara wirausaha dan pakar, forum bisnis dan sesi tanya-jawab rutin digelar.

Founder Biznis.id, Baskoro Hadi Sukatmo, menambahkan, rangkaian materi yang ditawarkan telah didesain secara rinci agar mudah diterapkan peserta. Rincian itu juga memuat langkah-langkah penerapan materi yang dapat dipraktikkan wirausaha ke dalam bisnisnya.

Lewat kanal digital dan pemanfaatan teknologi, dia optimistis dapat menjangkau pelaku UMKM sesuai target. Dengan demikian, wadah edukasi Biznis.id dapat membantu pelaku UMKM memprioritaskan keterampilan bisnis yang mesti dimiliki, terutama saat pandemi Covid-19.

Selain itu, Baskoro menilai antusiasme belajar pelaku UMKM Indonesia tergolong tinggi. Hal ini tampak dari peserta yang mengikuti program gratis Biznis.id mencapai 5.200 peserta. Program gratis itu terdiri dari CEO Talk, Biznis Forum, Biznis Q&A, dan Free Mentoring.

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Co-Founder Miranda Moda Indonesia Muhamad Pandu Rosadi mengaku telah mengikuti sejumlah kelas Biznis.id. Salah satunya mengenai pengelolaan arus kas.

”Saya juga mengajak tim saya untuk mengikuti kelas agar kami bisa lari bersama dengan kecepatan yang sama,” ujarnya.

Dia mengambil kelas tersebut lantaran pematerinya merupakan praktisi yang sudah menjalankan bisnis di Indonesia dan memahami pola konsumsi masyarakat dalam negeri. Secara teknis, dia dapat memutar ulang video pemaparan dan mengakses kembali materi kelas yang diikuti.

Secara jangka panjang, Pandu menilai, materi yang diperoleh membantunya menciptakan nilai bisnis dan perusahaan hingga 10 tahun ke depan. Dampaknya, dia berencana meluncurkan lini produk baru dalam waktu dekat yang menyasar pasar menengah ke bawah.

Sumber : https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/01/28/wadah-daring-edukasi-bantu-umkm